loading...
loading...
Manfaat Babadotan atau Bandotan, tanaman ini didaerah tropis sudah bukan baranglangka lagi banyak kita dapatkan di kebun, pekarangan, sawah bahkan juga diatas gedungpun tumbuhan ini dapat hidup. Bandotan (Ageratum conyzoides L), atau di daerah saya (sunda) disebut dengan nama Babadotan, tanaman ini yaitu jenis tanaman liar, atau dapat disebut dengan Rumput pengganggu, tanaman Bandotan ini biasanya tumbuh di pekarangan-pekarangan rumah serta di perkebunan banyak petani. Tanam Bandotan ini pertama di kenal di dearah Brasil, tetapi tanaman ini menyebar luas sampai ke Indonesia.
Pemerian botanis
Terna berbau keras, berbatang tegak atau berbaring, berakar di bagian yang menyentuh tanah, batang gilig serta berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga majemuk yang terdapat di ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai, 0, 5–5 cm, terdapat berseling atau berhadapan, terlebih yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bundar telur sampai menyerupai belah ketupat, 2–10 × 0, 5–5 cm ; dengan pangkal agak-agak seperti jantung, membulat atau meruncing ; dan ujung tumpul atau meruncing ; bertepi beringgit atau bergerigi ; kedua permukaannya memiliki rambut panjang, dengan kelenjar di sisi bawah.
Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–8 mmpanjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3 lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit, putih atau ungu. Buah kurung (achenium) bersegi-5, panjang lk. 2 mm ; berambut sisik 5, putih.
Resep Tradisional Bandotan
1. Tumor rahim
Rebus 30-60 g herba bandotan kering segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain di rebus, herba segar dapat juga ditumbuk. Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.
Semoga Bermanfaat
loading...