loading...
loading...
Selain tripang emas, undur-undur juga bisa digunakan juga sebagai obat alternatif mengatasi diabetes. Binatang kecil biasa dijumpai di seputar rumah berhalaman pasir itu ampuh menurunkan gula darah. Undur-undur mempunyai nama latin Myrmeleon sp. ternyata bermanfaat menurunkan kadar gula penderita diabetes.
Berdasar pada riset yang diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, binatang ini memiliki kandungan zat sulfonylurea. Kerja sulfonylurea pada undur-undur yaitu melancarkan kerja pankreas dalam menghasilkan insulin. Lantaran, saat insulin pada badan manusia alami penurunan sementara kandungan glukosa darah bertambah, jadi terjadi tidak seimbangan. Dimana insulin juga sebagai penghasil energi badan selalu berkurang. Mengakibatkan, badan mudah terserang penyakit.
Yang memiliki Toko Obat Wan Fu Dang di Kapas Krampung, Koh Eddy, mengaku undur-undur mulai sejak lama di kenal orang-orang Tiongkok untuk penyembuhan diabetes. Umumnya, undur-undur mentah dimasukkan ke kapsul atau digabung bahan herbal lain lantas ditelan. Langkah penyembuhan alternatif ini saat ini mulai diburu pasien diabetes.
Sesungguhnya, Koh Eddy telah menghadirkan di-gu-niu (undur-undur darat dalam bhs Mandarin) dari Tiongkok pada dua th. lalu. Tetapi, waktu itu penderita diabetes di Surabaya kurang merespons. ”Yang beli tidak ada, jadi sia-sia, eh saat ini booming lagi di-gu-niu hidup, ” katanya.
Dr. Huang Lie Ying dari Klinik Hwato Medicine, Gubeng, Surabaya, mengungkap bahwa di-gu-niu memanglah dipakai di Tiongkok juga sebagai obat diabetes, serta kenyataannya mujarab. ”Namun, riset klinis serta penggunaannya dengan cara klinis di Tiongkok belum ada, ” tukas Huang yang asli Tiongkok serta hanya bisa bahasa Mandarin ini, Jumat (27/10).
Warga Surabaya sudah menunjukkan manfaat undur-undur untuk menyembuhkan diabetes yaitu Roeslan, 50. Pria asal Mojokerto tinggal di lokasi Jl. Tambakasari itu menderita diabetes dengan kadar gula darah raih 300 mg/dl. Tetapi, sesudah teratur menelan undur-undur, gula darahnya turun menjadi 140 mg/dl. ”Saya memperoleh undur-undur dengan mencari di desa, ” tukasnya.
Ia minum 1 hari dua kali dengan cara ditelan, sekali telan langsung tiga ekor. Karena, kadar gula darahnya udah turun, mengonsumsi undur-undurnya menyusut jadi tiga ekor sehari. Bila menelan hewan ini terlalu banyak mengakibatkan tubuh panas.
Pencari undur-undur serta pengepulnya ada di Surabaya. Seperti didapati Surya di daerah Gunungsari. Untung, 40, warga Jl. Jagalaya ini banyak terima pesanan undur-undur. ”Biasanya mereka datang kemari sembari mencari ikan hias yang saya jual, ” tukasnya.
Satu saat ada ibu datang dengan sepeda motornya bertanya bisakah mencarikan undur-undur. ”Menurutnya undur-undur oleh ibu tadi dapat juga sebagai obat diabetes, ” kata pria berkumis ini. arena di saat kecil bermain undur-undur, Untung tak sulit mencari tempat hewan ini. Ia jual satu undur-undur seharga 1. 000 per ekor. Namun, itu bergantung pada musim. Musim kemarau gampang mencari anak capung jarum ini. Demikian sebaliknya bila musim hujan sulit, hingga harga nya lebih mahal. Karena tanah jadi basah. Serta undur-undur juga malas keluar.
Ningsih, pengepul undur-undur hidup di Nginden II menyampaikan konsumen umumnya pesan minimum 50 ekor. Untuk dibawah jumlah itu, alumnus Perbanas ini menghargainya dengan Rp 7. 500 per ekor. ”Kalau pesan diatas 100 memanglah harga nya 1. 000, ” tukasnya.
Menurut dia, hewan ini tak mudah mati walau di kirim ke luar kota. ”Undur-undur ini mempunyai ketahanan hidup yang cukup tinggi, ” tutur Ningsih. Dalam keadaan tertutup diwadahi plastik, undur-undur tetap hidup asal ada pasir dan semut.
sumber : http :// www. surya. co. id
loading...