loading...
loading...
Bau badan berlebihan ternyata disebut-sebut sebagai satu diantara aspek yang dapat meningkatkan kemungkinan terserang kanker payudara. Walau hasil riset ilmuwan Jepang ini masih sangat dini, tetapi hal semacam ini dapat jadi tanda untuk kaum hawa untuk lebih melindungi kebersihan dirinya.
Ilmuwan Jepang beberapa waktu terakhir sudah temukan variasi gen yang terkait dengan kemungkinan kanker payudara yang juga terkait dengan bau badan dan kotoran telinga.
Penemuan ini tidak dimaksudkan untuk membuat cemas beberapa wanita, tutur Toshi Ishikawa, PhD, profesor dari Biomolecular Engineering di Institute of Technology Tokyo. Demikian sebaliknya, ia menyampaikan, " kami sangatlah mengharapkan bahwa kami akan memberi langkah baru yang tambah baik dalam memperkirakan kemungkinan kanker payudara " dengan memakai cara baru yang di kembangkan oleh timnya ini.
Memiliki kotoran telinga basah atau bau badan berlebihan tidak berarti seorang wanita yang telah mendapatkan kanker payudara, kata Ishikawa. " Supaya terang, saya mesti tegas mengatakan bahwa penemuan variasi gen yang berhubungan dengan badan bau, kotoran telinga basah, serta resiko kanker payudara yaitu satu diantara aspek yang bisa meningkatkan resiko kanker payudara, " kata Ishikawa. " Hal semacam ini juga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain, seperti faktor lingkungan dan mutasi dari gen pembunuh tumor seperti BRCA1, BRCA2, p53, dan seterusnya. "
Dalam riset ini, Ishikawa serta timnya mengekstraksi DNA dari sampel darah yang di ambil dari 124 sukarelawan di Universitas Nagasaki Jepang.
Mereka mempelajari gen ABCC11, yang diketemukan pada th. 2001. Variasi dari gen ini sudah dikaitkan dengan penambahan kemungkinan kanker payudara. Variasi ini disebut SNPs ( " snips ") atau single nucleotide polymorphisms, yang mungkin terjadi saat satu inti sel atau molekul alami perubahan. Walau banyak SNPs tak memengaruhi langkah kerja sel, beberapa pakar memiliki pendapat bahwa kadang-kadang ada variasi yang bisa mengakibatkan seorang untuk menderita penyakit spesifik seperti kanker atau memengaruhi respon seorang pada pengobatan.
Dalam riset ini, Ishikawa mencermati kegiatan protein yang di buat oleh gen ABCC11, mencari hubungan pada gen ABCC11, bau tubuh serta kotoran telinga. Lalu mereka temukan mekanisme sel yang mengatur kotoran telinga, bau badan berlebihan serta kemungkinan kanker payudara.
Kaum Wanita Jangan Khawatir
Kaum wanita tak perlu cemas dengan hasil riset ini, tutur Christy Russell, MD, profesor dari University of Southern California, Los Angeles. " Pada sekarang ini riset masih amat dini serta beberapa wanita tak perlu prihatin atas permasalahan bau badan serta kotoran telinganya sebagai tanda bahwa mereka mungkin saja mempunyai resiko yang lebih tinggi dari kanker payudara. "
" Permasalahan bau badan serta kotoran telinga adalah hal yang biasa terjadi pada semua orang " ujarnya.
Para peneliti diinginkan untuk mengetahui dengan cara tepat tingkat mekanisme sel yang mengakibatkan tiga keadaan diatas (bau badan, kotoran telinga dan kanker payudara), kata Gerald Weissmann, MD, dari The FASEB Jurnal serta profesor Biotechnology Study Center di New York University.
Ini yaitu sebuah kajian yang menggabungkan ilmu genetika, antropologi manusia, serta biologi molekular serta sel. Perubahan cara SNP typing yang pesat bisa dipakai untuk membantu memperkirakan resiko terkena penyakit serius seperti kanker dengan menganalisa beberapa hal yang dianggap remeh seperti bau badan dan kotoran telinga. "
Sumber : http://www.smallcrab.com
loading...