HINDARI 4 HAL INI KETIKA ANDA MENGOLAH MASAKAN, KARENA AKIBATNYA BISA BERBAHAYA

loading...
loading...
Pada bln. Juli lalu, Kementrian Kesehatan RI merilis beberapa masalah keracunan makanan pada minggu ke 11 dan 12 tahun 2015 di website depkes. go. id. Dalam dua minggu saja, ada enam masalah keracunan besar yang memakan puluhan korban. 

Anda perlu tahu, kebanyakan masalah keracunan makanan sering dikarenakan oleh kecerobohan memilih serta memproses bahan makanan. Dengan kata lain, keracunan dapat berawal dari dapur kita sendiri. 

 " Penelitian menunjukkan ternyata orang tidak terlalu waspada dalam memproses makanan seperti yang seharusnya, " kata Janet B Anderson, RD, profesor klinik bidang nutrisi dan ilmu makanan di Utah University. " Beberapa orang percaya, bahwa mereka telah lakukan prosedur yang benar, meskipun sebenarnya kenyataannya tidak. " 

Berikut adalah beberapa kesalahan pemrosesan makanan yang bisa mengakibatkan keracunan. 

1. Meninggalkan sisa makanan diatas kompor menyala 

Tujuannya mungkin saja supaya makanan terus hangat. Namun, langkah tersebut justru bakal mengakibatkan kerusakan makanan itu. Menghangatkan makanan yang kita kira bisa mengurangi kemungkinan munculnya racun, justru memberi hasil sebaliknya. Sebagian racun malah terbentuk lantaran makanan dihangatkan. Ketentuan yang benar : simpan sisa makanan didalam kulkas. Hangatkan saat jam makan hampir tiba. 

Yang benar yaitu letakkan sisa makanan yang masih hangat dalam wadah kecil serta tidak terlalu tinggi, agar makanan lebih cepat dingin. Jangan penuhi kulkas dengan wadah diisi makanan. Mengapa? Karena kulkas yang penuh, jadi tidak dapat mengeluarkan udara dingin dengan efektif. 

2. Hanya mencuci buah yang kulitnya bisa dimakan 

Walau sebenarnya, buah yang kulit dan bijinya tak bisa dimakan, seperti pisang serta melon misalnya, bisa sama berbahayanya. Bakteri dapat berpindah dari kulit luar ke daging buah, melalui pisau pemotong. Kesimpulannya, semua type buah-buahan harus dicuci. 

3. Langsung mencuci sayuran sepulang dari pasar 

Saat membawa sayuran segar pulang dari swalayan atau pasar, kita jadi ingin langsung membersihkannya serta menyimpannya dalam kulkas. Namun, rutinitas ini justru dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur dan mikroba. 

Pemicunya yaitu kelembapan yang tertinggal dari air cucian, kata Linda J Harris, PhD, direktur penelitian keamanan makanan Western Institute, University of California. Sebaiknya, bersihkan sayur tepat sebelum kita mengolahnya. 

Kupas lapisan luar selada dan kubis. Dibagian inilah kontaminasi paling banyak terjadi. Bersihkan juga bagian-bagian yang lain. Jangan pakai sabun dikarenakan bisa meninggalkan residu yang berbahaya. 

4. Memanggang daging hingga warna merahnya hilang 

Mata kita tidak bisa digunakan sebagai ukuran mutlak masak tidaknya sepotong daging. Misalnya, daging yang dibekukan akan cepat berubah warna jadi coklat waktu dimasak, walau sesungguhnya belum betul-betul masak. Demikian sebaliknya, beberapa type daging cincang segar dapat tetap berwarna merah muda saat mencapai tingkat kematangan yang sempurna. 

Satu-satunya langkah untuk mengetahui tingkat kematangan daging yang benar adalah dengan memakai termometer. Daging disebut matang, bila suhunya sudah 71 derajat Celsius atau lebih saat dimasak. 

Silahkan bagikan ke facebook supaya banyak ibi- ibu mengetahuinya. Akan menjadi amal kebaikan untuk Anda. Semoga bermanfaat.
loading...

Subscribe to receive free email updates: