loading...
loading...
GLOBAL HERBAL SOLUSI. Mendengar atau melihat binatang yang dimaksud belatung terkadang membuat orang jijik. Namun siapa sangka, binatang yang menjijikkan ini malah dapat dijadikan terapi untuk mengobati luka pada penderita diabetes.
Pasien diabetes umumnya mengalami luka di tangan atau kakinya berbentuk bisul yang susah sembuh. Sebagian pasien bahkan harus bertahan dengan keadaan itu selama bertahun-tahun. Bila dibiarkan, luka akan berkembang menjadi gangren dan terkadang harus amputasi.
Beberapa peneliti dari Hawaii mempunyai cara cepat serta efektif untuk mengobati luka akibat diabetes, yakni memakai belatung. Untuk mengobati luka itu, dokter mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati dengan pisau bedah atau enzim. Sistem ini disebut debridement.
" Pasien diabetes ini betul-betul membutuhkan perawatan yang lebih baik untuk menyelamatkan anggota tubuh mereka. Penyembuhan debridement memakai belatung sangat efisien. Hanya dengan satu kali penyembuhan, luka-lukanya mulai lebih baik, " kata Dr Lawrence Eron dari Kaiser Hospital dan University of Hawaii di Honolulu, seperti diambil Reuters,
Dalam studi ini, Eron dan timnya menyembuhkan 37 penderita diabetes memakai belatung. Semua menderita penyakit arteri yang mengakibatkan sirkulasi darah pada tangan atau kaki kurang baik. Mereka juga mempunyai luka yang telah lama tidak sembuh, bahkan ada yang sampai lima th..
" Banyak pasien yang mungkin agak waspada ada serangga hidup yang diletakkan dalam luka-lukanya. Kami akan menjelaskan cara kerjanya dan masalah apa yang mungkin terjadi, " kata Eron.
Beberapa dokter menempelkan 50 sampai 100 belatung spesies Lucilia sericata pada luka dan membiarkannya selama dua hari saat pertama kali. Prosedur ini diulangi sampai rata-rata lima kali.
" Kami mengurung belatung dalam bahan seperti jala, stoking nilon juga dapat dipakai. Lalu kita menyegel kandangnya hingga mereka tidak keluar, " jelas Eron.
Dua puluh satu pasien ternyata berhasil sembuh. Kesembuhan itu diidentifikasi dengan sembuhnya infeksi, jaringan mati terhapus seluruhnya, pembentukan jaringan baru yang kuat pada luka dan lebih dari tiga perempat luka sudah menutup.
Lima luka infeksi yang sebelumnya tidak dapat sembuh dengan antibiotik, berhasil disembuhkan dengan terapi belatung. Sembilan luka infeksi akibat bakteri, enam di antaranya berhasil sembuh dengan terapi belatung. Sepuluh masalah infeksi akibat streptokokus juga berhasil diobati semua.
Tetapi, tidak semua pasien berhasil dengan terapi ini. Pasien yang tidak berhasil mengalami radang yang berlebihan di sekitar luka, sangat banyak mengeluarkan darah dan mengalami permasalahan pada tulang yang terinfeksi.
Belatung mengeluarkan suatu zat ke dalam luka yang mencairkan jaringan mati lalu menelannya. Luka-luka dibersihkan dan zat yang lain yang terdapat dalam cairan belatung memungkinkan terbentuknya jaringan granulasi, yakni jenis jaringan ikat yang terbentuk selama penyembuhan luka.
" Untuk membuat teknik ini berhasil, luka benar-benar perlu dibersihkan, menyingkirkan jaringan yang mati dan menghasilkan jaringan granulasi yang kuat kedalam luka. Disini lah belatung bisa membantu, " ujarnya
loading...